Al-Qur’an adalah bukti kebenaran Nabi Muhammad saw. Bukti kebenarannya secara garis besar ada tiga hal: (1) Bahasanya indah memesona; kata-katanya seimbang, misalnya kata setan disebut 88 kali, lawannya kata malaikat juga disebut 88 kali. (2) Memberi isyarat ilmiah, contohnya Allah menyatakan bahwa matahari itu dhiya’ (cahaya yang bersumber dari dirinya), sedangkan bulan itu nur (pantulan cahaya). (3) Pemberitaan ghaibnya; contohnya pada kisah Firaun, dinyatakan bahwa: “Kali ini Saya selamatkan badanmu supaya kamu menjadi tanda bukti pelajaran bagi generasi sesudahmu,” yang kemudian pada abad ke-19 baru ditemukan muminya.